Thursday, 2 March 2017

SYAIR DAN SAJAK CINTA (Poetry and VERSE OF LOVE)


“Ketika hati ingin mengeluh, aku mencoba untuk bertenduh, Cukup hanya Tuhan yang mendengar suara hati bergemuruh”

"When the liver want to complain, I tried to take shelter, please only God who hears the inner voice rumbling"

“Saat ini aku hanya mampu Berusaha kumandangkan suara ini, ucapkan do’a dalam hati, biarlah Dia yang memberi arti, siapa yang pantas untuk tetap berdiri”.

"Right now I'm only able to devote Trying this sound, say the prayer in the heart, let him who gives
 meaning, who deserves to remain standing".

“Larut dalam Indahnya paras, membuat hati menjadi luas, naluri menjadi panas, sampai aku pun tak lagi waras”

"Late in the beauty of face, makes the liver area, instinct becomes hot, until I was no longer sane"

“Hilangkan rasa sesaat ini, aku lelah untuk berdiri, mohon ucapkan aku sebuah janji, lalu berusahalah untuk menepati, beri aku sejuta arti”

"Relieve this moment, I tired to stand, please say I had an appointment, and then try to keep, give me 
a million meanings"



“Pesona agama mu memberi cahaya, menghalangi angkara murka, menunjukan jalan bagi sesama, seandainya aku disana, aku akan bangga ada dibelakangmu untuk mengaminkan setiap doa, yang selalu kau ucap untuk kita bersama”

"Charm your religion gives light, blocking anger, show the way for others, if I were there, I'd be proud
 to have behind you to complement every prayer, you always said to us together"

“Cukup diam segaja tak bersuara, biar engkau semakin peka, bagaimana seharusnya bicara, biar yang lain tidak merasa tersiksa”

"Quite deliberately silent noiseless, so that you become more sensitive, how to talk, let the others do
 not feel tortured"

“Harta kita cari bersama, derita kita hiasi dengan canda tawa, bahagia kita bina berdua, doa kita ucapkan seirama, ada surga menunggu kita di sana”

"A treasure we seek together, we suffer garnished with laughter, happy we nurture both, we say a 
prayer in rhythm, no heaven waiting for us there"

“Tangan lelah untuk menulis, air mata semakin terkikis, bicara seakan menangis, tapi hati ingin terus mengemis”

"Hand weak to write, tears being eroded, speak as if crying, but the heart wants to continue begging"

”Munafikah hati ini wahai pencipta, walau Bahagianya ku dendang dengan nada, deritanya ku ku tuang dalam doa?”

"Hypocrisy this heart, O creator, although I sang happy with the tone, I cast my agony in prayer?"

“Bercinta tapi tidak sekata, berdua tapi tidak bersama, menangis tapi tertawa,, menderita tapi masih ada rasa (percuma)”

"Making love but not an alliance, but not both together, cry but laugh ,, suffer but there is still a sense
 of (useless)"

“Aku tidak menjajikan sebuah istana, berlimpahan harta namun yang bermahkotakan derita, aku hanya bisa memberi sekepal bahagia yang ku bungkus dalam doa, menemani mu ke singgasana”


"I'm not promising a palace, but the overwhelming treasure crowned suffering, I can only give handful happy that I wrap in prayer, accompany you to the throne"


“Dihadapannya ada segumpal harta yang mugkin bisa kau jaga, tapi tak bisa kau guna. Dihadapanku ada setitik cahaya yang bisa kita jaga, namun juga tak menjamin bahagia (harapan)”

"There in front of a lump of treasures that might be you watch, but you can not use. Before me there 
was a speck of light that we can watch, but it also does not guarantee a happy (hope) "

“Jadikan pundak ku bila kau lelah, pukul aku bila kau ada masalah, tinggalkan aku bila kau menemukan arah”

"Make me on the shoulder when you're tired, when you hit me no problem, just leave me when you find 
a way"

“Bila Cinta ku hanya hanya air mata, tinggalkan saja, bila bahagia ku hanya derita, pergilah secepatnya”

"If you love me only just tears, leave it, when my happy just pain, go immediately"



No comments:

Post a Comment