Tuesday, 23 February 2016

SKRIPSI TIDAK EFEKTIF BAGI MAHASISWA

Sebelum berbicara lebih jauh, terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu skripsi?? Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Misalnya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. 
Kita kembali ke judul, Mengapa Skripsi Tidak Efektif bagi Mahasiswa?
Jawabannya hanya satu ialah “Banyak Jasa Membuat Skripsi” ini faktor penyebab penulis membuat artikel ini. Kebanyakan mahasiswa ingin terima bersih untuk tugas akhirnya yaitu skripsi, dengan berbagai alasan, Pertama, karena sibuk tidak ada waktu. Kedua, Malas. Ketiga, Tidak tahu tentang membuat skripsi. Keempat, Jasa Pembuatan Skripsi Terjangkau.
Alasan yang keempat inilah yang membuat kualitas mahasiwa dipertanyakan. Bayangkan jasa membuat skripsi berpariasi, ada yang mencapai 1 juta sampai dengan 3 juta rupiah per skripsi. Semua itu sudah termaksud semuanya. Dari biaya ketik, print dan sebagainya yang berhubungan dengan skripsi tersebut.
Setelah selesai tugas mahasiswa hanya tiga:
1.             Membayar jasa Skripsi
2.             Mengurus ke Pembimbing dan
3.             Belajar untuk mempertanggungjawabkan skripsinya.
Pada saat Sidang Skrisi nanti di sinilah ketahuan apakah skripsi tersebut dibuat mahasiswa itu atau dibuat siluman.. hehee. Hal yang lebih munusuk hati dan membakar otak skripsi itu di buat oleh Dosennya sendir.. Hhhuuuuu...... MEMALUKAN...
Hal yang sering terdengar dari kabar angin tentang Kebodohan mahasiswa yang skripsi dibuat oleh orang lain ialah:
1.             Tidak mengetahui tentang isi skripsi tersebut
2.             Tidak tahu cara meganalisis data yang ada diskripsinya
3.             Bahkan hal yang paling bodoh mahasiswa tersebut tidak mengetahui tentang panduan membuat skrispi yang telah dibuat menurut tempat kuliahnya dan masih banyak lagi yang lainya.
Disinilah kita mengetahui kualitas mahasiswa di Indonesia tidak seberapa dibading negara lainnya seperti Amerika dan lainnya yang tidak mengunakan skrispi sebagai tugas akhirnya.
Intinya Jasa Skirpi Tidak Efektif dan Merusak Kualitas Mahasiswa, Tapi apalah adaya Negara Membiarkannya.

PANCASILA PRA KEMERDEKAAN

sidang pertama BPUPKI dari tanggal 29 mei-1juni 1945 Dr.Rajiman widiodiningrat selaku ketua pada tanggal 29 mei 1945 meminta ke pada siding mengemukakan dasar (Negara) Indonesia merdeka.  Para pembesar kita menyampai kan pidato nya mengenai konsep dasar Negara.
  • Tanggal 29 Mei 1945 Mr. Yamin mengsul kan calon rumusan dasar sebagai berikut :
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri kemanusiaan
  3. Peri ketuhanan
  4. Peri kerakyatan
  5. Kesejahteraan rakyat
  • Tanggal 30 Mei 1945 Dr. Soepomo mengemukakan teori-teori ada pun teori nya sebagai berikut :
  1. Teorinegara perseorangan (individualis)
  2. Internasionalisme ( kebangsaan Indonesia )
  3. Paham Negara itegralistik.
Kemudian di usul oleh ir.Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dan mengusul kan 5 dasar Negara yaitu :
  1. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia )
  2. Internasionalisme (Peri kemanusiaan)
  3. Mufakat(Demokrasi)
  4. Kesejahteraan social
  5. Ketuhanan yang maha esa (Berkebudayaan)
Ketika Dr. Radjiman Wediodiningrat, selaku Ketua Badan dan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), pada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepada sidang untuk mengemukakan dasar (negara) Indonesia merdeka, permintaan itu menimbulkan rangsangan anamnesis yang memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke belakang; hal ini mendorong mereka untuk menggali kekayaan kerohanian, kepribadian dan wawasan kebangsaan yang terpendam lumpur sejarah.
Setelah Ir. Soekarno berpidato, Pancasila pun merupakan khasanah budaya Indonesia, karena nilai-nilai tersebut hidup dalam sejarah Indonesia yang terdapat dalam beberapa kerajaan yang ada di Indonesia, seperti berikut:
  1. Pada kerajaan Kutai, masyarakat Kutai merupakan pembuka zaman sejarah Indonesia untuk pertama kali, karena telah menampilkan nilai sosial politik, dan Ketuhanan dalam bentuk kerajaan.
  2. Perkembangan kerajaan Sriwijaya oleh Mr. Muhammad Yamin disebut sebagai Negara Indonesia Pertama dengan dasar kedatuan, itu dapat ditemukan nilai-nilai Pancasila material yang paling berkaitan satu sama lain, seperti nilai persatuan yang tidak terpisahkan dengan nilai ke-Tuhanan yang tampak pada raja sebagai pusat kekuasaan dengan kekuatan religius berusaha mempertahankan kewibawaannya terhadap para datu.
  3. Pada masa kerajaan Majapahit, di bawah raja Prabhu Hayam Wuruk dan Apatih Mangkubumi, Gajah Mada telah berhasil mengintegrasikan nusantara. Faktor-faktor yang dimanfaatkan untuk menciptakan wawasan nusantara itu adalah: kekuatan religio magis yang berpusat pada Sang Prabhu, ikatan sosial kekeluargaan terutama antara kerajaan-kerajaan daerah di Jawa dengan Sang Prabhu dalam lembaga Pahom Narandra. Jadi dapatlah dikatakan bahwa nilai-nilai religious sosial dan politik yang merupakan materi Pancasila sudah muncul sejak memasuki zaman sejarah. Bahkan, pada masa kerajaan ini, istilah Pancasila dikenali yang terdapat dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku tersebut istilah Pancasila di samping mempunyai arti “berbatu sendi yang lima” (dalam bahasa Sansekerta), juga mempunyai arti “pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu:
  4. Tidak boleh melakukan kekerasan
  5. Tidak boleh mencuri
  6. Tidak boleh berjiwa dengki
  7. Tidak boleh berbohong
  8. Tidak boleh mabuk minuman keras
Kedua zaman, baik Sriwijaya maupun Majapahit dijadikan tonggak sejarah karena pada waktu itu bangsa telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai negara. Selain zaman kerajaan, masih banyak fase-fase yang harus dilewati menuju Indonesia merdeka hingga tergalinya Pancasila yang setelah sekian lama tertimbun oleh penjajahan Belanda. Sebagai salah satu tonggak sejarah yang merefleksikan dinamika kehidupan kebangsaan yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila adalah termanifestasi dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Setelah siding pertama BPUPKI di laksanakan terjadi perdebatan sengit yang di sebabkan perbedaan pendapat. BPUPKI terdiri dari Elite Nasionalisme netral antara Agama.Elite nasionalisme Muslim dan Elite Nasionalisme Kristen.Elite Nasionalisme Muslim di BPUPKI mengusul kan islam sebagai dasar Negara tapi terdapat selisih paham dan akhir nya di sepakati piagam Jakarta (22 Juni 1945) tujuh kota berkewajiban menjalan kan syariat islam.
Pada awal kelahirannya, menurut Onghokham danAndi Achdian, Pancasila tidak lebih sebagai kontrak sosial. Hal tersebut ditunjukkan oleh sengitnya perdebatan dan negosiasi di tubuh BPUPKI dan PPKI ketika menyepakati dasar negara yang kelak digunakan Indonesia merdeka. Inilah perjalanan The Founding Fathers yang begitu teliti mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan keadaan agar dapat melahirkan dasar negara yang dapat diterima semua lapisan masyarakat Indonesia.

BODOH

Berjuta mimpi yang dibayangkan oleh sekelompok manusia yang tinggal di dunia berbagai macam dan berbagai jenis. Ada yang bermimpi ingin menjadikan sebuah Negeri menjadi “Negeri Impian”, ada yang ingin menjadikan sebuah kota menjadi “Kota Dambaan”, bahkan hal yang paling lucu ada yang bermimpi ingin menjadikan sebuah kampung atau desa menjadikan “Kampung Surga”. Namun semua itu hanya kata-kata atau ocehan murahan bagi para pemimpi, bagi para manusia yang hanya berangan-angan, bagi para penunjuk tapi tidak mau berbuat. Ada juga yang berbuat namun sebaliknya hanya ingin mencari sensasi dan mencari tambahan secarik kertas untuk memperkaya dirinya sendiri. Selepas dari keinginan itu tidak ada hasilnya.
Ada juga yang sudah berbuat, tapi yang lain ikut juga berbuat. Bukan mereka mengabungkan mimpi yang sama dan tujuan yang sama namun, berbeda. Mereka saling berlomba untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang berhak mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari orang-orang bodoh yang tidak tahu keserakahanlah yang mereka sorak-soraki. Bahkan diantara meraka saling menghina, mencaki maki antara sesema demi subuah kekuasaan dalam mewujutkan mimpi.
Dari hal di atas sering terjadi pada Pesta Demokrasi dalam pemilihan Legislatif, tidak peduli siapa lawan walau kadang keluarga sendiri menjadi korban dari perlawanan. Karena tujuan yang terpenting meraka bisa duduk manis di kursi putar dan ruangan yang ber-AC tinggal memaikan pena dan sedikit tinggikan nada suara supaya di akui bahwa mereka ada. Namun tidak ada hasilnya.

Laporan PPL

BAB I
GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMP NEGERI 7 PUTUSSIBAU
  1. Letak Geografis
SMP Negeri 7 Putussibau yang beralamat di Jalan Lintas Selatan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan. Luas  tanah SMP Negeri 7 Putussibau kurang lebih 1 Hektar.
Perbatasan Antar Sekolah :
  • Selatan, SMK Negeri 1 Putussibau
  • Utara, SD Negeri 1 Kedamin
  • Timur, TK Aisyah Kedamin
  • Barat, SDIT Kedamin

  1. Sejarah Singkat
SMP Negeri 7 Putussibau pada awalnya ialah SMP Pelita berdirinya SMP Pelita pada tahun 1878, adapun ketua yayasan SMP Pelita ialah H.M Thaib Noen.
  • Kelapa SMP Pelita pada tahun 1990-1997, Syamsu Bahrun.
  • Kepala SMP Pelita pada tahun 1997-2003, Drs. Johansyah
  • Kepala SMP Pelita pada tahun 2003-2007, Yuliati, A.Md.Pd
SMP Pelita  berubah menjadi SMP Negeri 7 Putussibau pada tanggal 19 Agustus 2007 di bawah kepemimpinan Yuliati, A.Md.Pd. Beliau menjadi Kepala Sekolah SMP Pelita sampai dengan SMP Negeri 7 Putussibau dari tahun 2007 s/d 2014 sekarang.
  1. Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi SMP Negeri 7 Putussibau ialah:
Visi
Berakhlak, terampil dan berprestasi
Misi
  1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
  2. Menumbuhkan sifat saling menghargai
  3. Melaksanakan pembelajaran, kontektual melalui eksperimen
  4. Menyalur talenta melalui kegiatan kepramukaan dan ekstrakurikuler
  5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
  6. Menumbuhkan kreativitas belajar secara intensif.
  1. Guru dan Karyawan
NoNama GuruNIPJabatan
Mengajar Mata
Pelajaran
1Yuliati, A.Md.Pd19640203 198903 2 001Kepala SekolahIPA Terpadu
2Biatha, S.Pd19781124 200401 2 001Waka KurikulumB. Indonesia
3Suhardi, S.Pd19720809 199903 1 010Waka KesiswaanIPS Terpadu
4Jami’ah, S.Pd19600307 198903 2 002Waka HumasIPA Terpadu
5Syamsu Aswat, S.Pd19640305 198411 1 003Waka HumasMatematika
6Asnah Rohani19650101 200801 2 006Kepala TU
7Tiomsi Sitindaon, S.Pd.Fis19671127 199412 2 000GuruIPA Terpadu
8Salmawati, S.Pd19790219 200604 2 011GuruBP/BK
9Darawati, S.Pd19811220 200902 2 003GuruMatematika
10Asnol Abidin, S.Pd19740727 200604 1 015GuruB. Inggris
11Meri Oktavia, S.Pd19851025 200902 2 001WakasisIPS Terpadu
12Mariani, S.Pd.I19840326 200803 2 001GuruAgama Islam
13Evi Yulianti, S.Pd19770705 201001 2 011GuruAgama Islam
14Erfinawati, S.Pd19811001 200902 2 002GuruPKn
15Stebins Gulleson, S.Th19821106 201101 1 004GuruAgama Protestan
16Kartiniwati, SEGuruIPS Terpadu
17Ahkdiat Syahril, S.PdWaka SaprasPenjaskes
18Trie Wahyuni, S.Pd.IGuruAgama Islam
19Albar Hakim, S.PdWaka KurikulumPrakarya
20Ridwansyah, S.PdWaka SaprasLH
21Yassir Hadibrata, S.Pd.IGuruBPD
22M.M Lenita, S.SosGuruAgama Katolik
23Heni Pitriani, S.PdGuruPenjaskes
24Safarani, S.PdGuruMatematika
25AsroliniGuruSeni Budaya
26Ariyanto, S.PdGuruB. Inggris
27Yohanes Edi Mancuk, S.Ag.GuruAgama Katolik
28Sri Rohana Pertama, S.PdGuruMatematika
29Aditia Septorohadi, S.PdGuruIPA Terpadu
30Fardilayani, S.PdGuruB. Inggris
31Fitriyani, S.PdGuruB. Indonesia
32Agus Salim, S.PdGuruPenjaskes
33Fransiska Evanista, S.PdGuruB. Indonesia
34Mawaddah Al-JannahGuruB. Inggris
35Tuti Indriwati, S.PdGuruMatematika
36Heni Meitiliyana, S.PdGuruB. Indonesia
37Safriyani, A.MdTata Usaha
38Utet SartikaTata Usaha
39Marlina Simanjuntak19760502 200801 2 002Tata Usaha
40Khairus SyahidinTata Usaha
41SepuanKebersihan

  1. Siswa
KETERANGANJUMLAH
Siswa531
Laki-Laki291
Perempuan240
Siswa Agama Islam333
Siswa Agama Katolik171
Siswa Agama Kristen27
  1. Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 7 Putussibau
N oJenis FasilitasBaikRusak RinganRusak BeratKeterangan
JmlhLuas m2JmlhLuas m2JmlhLuas m2
1Ruang Kelas164 x 7----
2Ruang Lap--14 x 7--Dipakai ruang kelas
3Ruang TU13 x 6----
4Ruang Kepala Sekolah14 x 7----
5Ruang Guru14 x 7----
6Ruang Komputer------
7Ruang Perpustakaan14 x 7----Dipakai ruang kelas
8Ruang Ganti Putra12 x 3----
9Ruang Ganti Putri12 x 3----
10WC41,5 x 321,5 x 341,5 x 3
11Raung Dapur12 x 4----
12Ruang UKS12 x 4----Dipakai ruang kelas
13Ruang Koperasi------
14Mushola15 x 8----
15Ruang Kantin33 x 5----
16Komputer------
17Laptop1Unit----
18Printer1Unit--7Unit
19Dispenser1Unit----
20Kipas Angin1Unit----
21Warles1Unti----
22Infokus1Unit----
23Mesin Tebas Rumput------
24DVD Player1Unti----
25TV1Unit----
26Sound system1Unit----
27Lemari guru1Unit1Unit--
28Lemari arsip1Unit----
29Meja guru/TU18Unit--3Unit
30Kursi Guru/TU35Unit2Unit2Unit
31Meja Siswa542Unit10Unit5Unit
32Kursi Siswa431Unit109Unit4Unit
33Grobak1Unit--1Unit
34Parabola--1Unit--
35Kompor1Unit----
36Gelas5Lusin1Buah3Buah
37Piring3Lusin--2Buah
38Cangkul1Buah--1Buah
39Palu1Buah----
40AC1Unit----
41Denah sekolah1Unit----
42Papan Tulis17Buah--2Buah
43Kursi Tamu1Unit1Unit--
44Ruang BP/BK12 x 4----Didalam ruang kelas

BAB II
PELAKSANAAN PPL DAN HASIL
  1. Kegiatan Pembelajaran
  2. Observasi Pembelajaran
  3. Pelaksanaan
Observasi dilakukan mulai tanggal 18 Agustus 2014 pada awal Pelaksanaan PLL di SMP Negeri 7 Putussibau dengan meminta izin langsung kepada guru pamong. Observasi yang dilakukan bukan hanya pada pembelajaran, akan tetapi mencangkup beberapa hal. Adapun hal-hal sebagai berikut:
  • Mengamati guru pembimbing atau guru pamong di SMP Negeri 7 Putussibau yaitu:
Nama                                    : Mariani, S.Pd.I
NIP                                       : 19840326 200803 2 001
Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam (PAI)
  • Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Putussibau.
  1. Hasil
Hasilnya dari materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik, serta indikator pencapaian sesuai dengan apa yang diharapkan. Semuanya terealisasikan dengan baik dan tepat. Hasil observasi yaitu:
  • Mengetahui proses pembelajaran.
  • Mengetahui sarana pembelajaran yang tersedia
  • Mengetahui jumlah kelas yang ada dan lingkungan sekitarnya.
  • Mengetahui jumlah siswa secara keseluruhan.
  • Mengetahui jadwal pelajaran khususnya PAI.
  • Mengetahui seseuatu yang sekiranya bisa dijadikan suatu program yang bisa dikonsultasikan dan dilaksanakan.

  1. Persiapan Pembelajaran
  2. Pelaksanaan
Setelah melakukan observasi di lapangan, mengadakan konsultasi dengan guru pamong tentang jadwal pelaksanaan pembelajaran dan dibagikan jadwal sesuai kelas atau tingkatan yang telah ada.
Adapun persiapan pembelajaran ialah:
  • Menanyakan tetang materi yang telah disampaikan terlebih dahulu sehingga mudah melanjutkannya sekaligus meminjam buku paket kepada guru pamong.
  • Mempersiapkan RPP dengan benar sesuai dengan kurikulum dan materi yang telah dikonsultasikan ke guru pamong.
  • Mempelajari dirumah materi yang akan disampaikan.
  • Meminjam alat atau media untuk mengajar.
  • Menyiapakan media sesuai sesuai RPP.
  1. Hasil
  • Mengetahui materi apa yang disampaikan.
  • Mempermudah pembuatan perangkat pembelajaran.
  • Mempermudah mendalami materi yang akan disampaikan.
  1. Praktek Pembelajaran
  2. Pelaksanaan
Memulai suatu kegiatan praktek pembelajaran dengan penuh kesiapan seperti yang telah disampaikan pada persiapan pembelajaran di atas, adapun hal-hal yang dilakukan ialah:
  • Mengecek kembali peralatan yang telah disiapkan.
  • Menemui guru pamong sebelum masuk kelas.
  • Menyerahkan RPP yang telah disiapkan kepada guru pamong dan siap diberi penialaian sebagai mana mestinya.
  • Masuk kelas dan melaksanakan pembelajaran serta menerapkan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
Setelah selesai melaksanakan praktek pembelajaran di kelas langsung menemui guru pamong. Adapun hal-hal yang dilakukan ialah:
  • Berkonsultasi dan meminta pendapat ke guru pamong tentang praktek yang telah dilaksanakan.
  • Mencatat hal-hal yang dianggap kurang untuk evaluasi diri menjadi lebih baik.
  • Meminta tanda tangan pada guru pamong sebagai bukti telah melaksanakan praktek pembelajaran.
  • Menyampaikan tentang jadwal penilaian yang akan datang.
  • Menyembalikan peralatan yang dipinjam dari sekolah.
  1. Hasil
  • Mahasiswa mampu menguasai materi yang akan disampaikan
  • Mahasiswa sanggup melaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
  • Mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga baik dari peserta didik maupun guru pamong.
  1. Kegiatan Pesekolahan
  2. Administrasi Sekolah
  3. Pelaksanaan
  • Hari/Tanggal : Senin, 18 Agustus 2014
Jam                    : 10.00 s/d 11.00 WIB
Tempat             : SMP Negeri 7 Putussibau (Ruang Guru)
Adapun hal-hal yang dilakukan ialah
  • Menjilid Absen siswa
  • Menjilid Agenda dan jadwal pelajaran masing-masing guru.
  • Menyerahkan hasil kepada dewan guru yang besangkutan.
  • Hari/Tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014
Jam                    : -
Tempat             : Rumah Mahasiswa (saya)
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Mendata siswa laki-laki yang muslim
  • Membuat absen siswa sholat jum’at laki-laki muslim per kelas VII A s/d VII F, VIII A s/d VIII E dan IX A s/d IX E.
  1. Hasil
  • Mahasiswa menambah pengetahuan tentang adminstasi
  • Mahasiswa mengetahui jumlah siswa laki yang muslim
  • Mahasiswa mudah mengontrol siswa.
  • Mahasiswa mampu melengkapai administrasi sekolah dan menambah pengetahuan.
  1. Administrasi Personil Sekolah
  2. Pelaksanaan
  • Hari/Tanggal : 20 dan 24 September 2014
Jam                    : -
Tempat             : Rumah dan SMP Negeri 7 Putussibau.
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membuat kisi-kisi soal PAI kelas IX untuk UTS
  • Membuat kisi-kisi soal Seni Budaya (SB) kelas VIII C UTS.
  • Hari/Tanggal : Sabtu,  23 Agustus 2014
Jam                            : -
Tempat                     :Rumah mahasiswa (saya)
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membuat Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes) Mata Pelajaran PAI, kelas VII, VIII dan IX, Semester Ganjil dan Genap.
  • Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2014
Jam                            : -
Tempat                     :Tata Usaha
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membantu mengurus administrasi
  • Membantu Kepala Sekolah mengetik Surat Kerja (SK) Guru.

  1. Hasil
  • Mahasiswa pengetahuan dan mendapat pengalaman.
  • Mahasiswa mempunyai gambaran tentang kisi-kisi yang dibuat.
  • Melengkapi administrasi yang seharusnya ada.
  • Bisa sambil membicarakan program PPL dan lain-lain.
  1. Administrasi Sarana dan Prasarana
  2. Pelaksanaan
  • Hari/Tanggal : Sabtu, 06 September 2014
Jam                            : -
Tempat                     : Rumah Mahasiswa (saya)
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membuat denah sekolah SMP Negeri 7 Putussibau secara manual.
  • Membuat denah sekolah SMP Negeri 7 Putussibau dari gabus secara kreatif.
  • Hari/Tanggal : Sabtu, 10 September 2014
Jam                            : -
Tempat                     :Rumah mahasiswa dan SMP Negeri 7 Putussibau.
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membuat Format tentang sarana dan prasarana sekolah.
  • Mengecek barang-barang sekolah.
  1. Hasil
  • Mampu melengkapi data sarana dan prasarana
  • Membantu Waka Sapras mmengetahui barang-barang sekolah yang masih layak digunakan ataupun yang sudah rusak.
  • Mempermudah untuk mengecek kembali barang-barang yang belum ada ataupun sudah ada.
  • Mahasiswa mengetahui tentang lokasi sekolah.
  • Mahasiswa melengkapi administrasi yang belum ada khususnya saran dan prasarana.
  1. Kegiatan Pengabdian dan Pengembangan Lembaga
  2. Bidang Agama
  3. Pelaksanaan
  • Hari/Tanggal : 22 Agustus 2014 s/d 19 September 2014 Jam                            : 10.20 s/d 11.20 WIB
Tempat                     : SMP Negeri 7 Putussibau
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Memberi materi tentang Islam
  • Memimpin yansinan
  • Membina dan memotivasi peseta didik untuk melakukan hal-hal yang baik terutama tentang Ibadah Sholat Jum’at.
  1. Hasil
  • Mahasiswa bisa mentransper ilmu lewat materi yang disampaikan.
  • Mahasiswa menambah pengetahuan.
  • Peserta didik mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan.
  1. Bidang Fisik
  2. Pelaksanaan
  • Hari/Tanggal : 06 September 2014
Jam                              : -
Tempat                       : SMP Negeri 7 Putussibau
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah:
  • Membersihkan Mushola Urwatul Wusqa SMP Negeri 7 Putussibau.
  1. Hasil
  • Mushola menjadi bersih dan layak untuk digunakan sebagi mana mestinya.

BAB III
ANALISIS KEGIATAN DAN HASIL
  1. Konstribusi yang diberikan oleh Sekolah/Madrasah
Adapun konstribusi yang diberikan pihak sekolah/madrasah adalah:
  • Memberi izin mahasiswa STIT Iqra’ Kapuas Hulu untuk melakukan PPL di tempatnya.
  • Ikut berpatisipasi dalam melakukan suatu program kegiatan. Contohnya guru ikut serta dalam pembuatan plang-plang, mengawasi peserta didik saat mahasiswa memberi memberikan materi pembelajaran.
  • Selalu memberi saran dan montivasi kepada mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu khusunya Kepala Sekolah, Guru Pamong dan umumnya dewan guru lainya.
  • Meminjamkan barang yang berhubungan dengan pogram yang akan dilaksanakan.
  • Mengeluarkan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.

  1. Faktor Pendukung dan Penghambat
  2. Faktor Pendukung
  • Jarak yang dekat dan mudah dijangkau.
  • Teman-teman mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu yang bekerja dengan baik dan saling bekerja sama.
  • Respons Kepala Sekolah yang sangat mendukung setiap kegiatan PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu.
  • Guru Pamong yang selalu memberi perhatian, mitovasi, dan saran kepada mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu.
  • Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang selalu memberi saran, masukan dan motivasi kepada mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu.
  • Panitia PPL yang selalu memberi saran dan masukkan kepada mahasiswa.
  • Dewan guru dan Tata Usaha yang selalu memberi perhatian dan kerja sama kepada mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu.
  • Waka Sapras yang selalu mendukung bahkan membantu setiap kegiatan yang kita lakukan terutama pada Program sarana dan prasarana sekolah.
  • Mahasiswa PPL dan KKM IKIP PGRI Potianak yang selalu bekerja sama dalam melaksanakan suatu proses kegaiatan baik itu kegiatan pembelajaran maupun kegiatan fisik.
  • Sarana dan prasaranan yang mendukung.
  • Sikap aktif peserta didik serta sopan sehingga memberi semangat tersendiri untuk mahasiswa PPL.
  1. Faktor Penghambat
  • Cuaca yang tidak mendukung sehingga menggangu kesehatan.
  • Penyesuaian waktu yang terlalu pagi.

BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari laporan akhir PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu di atas dapat saya simpulkan bahwa PPL sangat mengasikkan dan sangat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman tersendiri. Terkadang apa yang kita pelajari di ruangan kampus saat proses belajar mengajar tidak semuanya bisa kita terapkan dikarenakan kondisi dan situasi yang mungkin berbeda. Kita harus mempunyai kesadaran serta tanggungjawab agar apa yang kita kerjakan bisa terselesaikan dengan baik.
Apalagi melaksanakan sesuatu kegiatan tidaklah mudah. Kita sebagai mahasiswa yang bisa dibilang kurang pengalaman dari segi apapun. Hal yang terpenting selalu bertanya dan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait. Meminta saran dan pendapat demi kesuksesan suatu kegiatan.
  1. Saran
Penulis selaku mahasiswa PPL STIT Iqra’ Kapuas Hulu ingin menyampaikan beberapa saran untuk adik-adik tingkat/pembaca supaya lebih baik lagi dalam melaksanakan PPL kedepannya. Belajar dari sejarah, selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait itulah kunci kesuksesan PPL dan semoga laporan akhir ini bisa bermamfaat untuk para pembaca.