Tuesday, 23 February 2016

BODOH

Berjuta mimpi yang dibayangkan oleh sekelompok manusia yang tinggal di dunia berbagai macam dan berbagai jenis. Ada yang bermimpi ingin menjadikan sebuah Negeri menjadi “Negeri Impian”, ada yang ingin menjadikan sebuah kota menjadi “Kota Dambaan”, bahkan hal yang paling lucu ada yang bermimpi ingin menjadikan sebuah kampung atau desa menjadikan “Kampung Surga”. Namun semua itu hanya kata-kata atau ocehan murahan bagi para pemimpi, bagi para manusia yang hanya berangan-angan, bagi para penunjuk tapi tidak mau berbuat. Ada juga yang berbuat namun sebaliknya hanya ingin mencari sensasi dan mencari tambahan secarik kertas untuk memperkaya dirinya sendiri. Selepas dari keinginan itu tidak ada hasilnya.
Ada juga yang sudah berbuat, tapi yang lain ikut juga berbuat. Bukan mereka mengabungkan mimpi yang sama dan tujuan yang sama namun, berbeda. Mereka saling berlomba untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang berhak mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari orang-orang bodoh yang tidak tahu keserakahanlah yang mereka sorak-soraki. Bahkan diantara meraka saling menghina, mencaki maki antara sesema demi subuah kekuasaan dalam mewujutkan mimpi.
Dari hal di atas sering terjadi pada Pesta Demokrasi dalam pemilihan Legislatif, tidak peduli siapa lawan walau kadang keluarga sendiri menjadi korban dari perlawanan. Karena tujuan yang terpenting meraka bisa duduk manis di kursi putar dan ruangan yang ber-AC tinggal memaikan pena dan sedikit tinggikan nada suara supaya di akui bahwa mereka ada. Namun tidak ada hasilnya.

No comments:

Post a Comment