Saturday, 11 February 2017

ALASAN PARA GENERASI MEMBENCI POLITIK


“Politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya adalah polis, barati kesantuan masyarakat yang berdiri sendiri, sedangkan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Policy diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah pengunaan pertimbangan yang dianggap lebih menjamin terwujudnya tujuan.

1.    Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kekuasaan dan menumpuk kekayaan Pribadi dengan mengatasnamakan Rakyat. (Teori Generasi).

Politik menjadi usaha yang di tempuh oleh kebanyakan orang yang mempunyai kekayaan lebih untuk mencapai suatu keinginannya dengan melapazkan janji dan program kerja yang menggiurkan, namun kenyataan berbeda.
Media sangat banyak menyoroti para politikus yang mengalami masalah tentang korupsi, hal ini yang membuat para generasi menjadi alergi bila bicara tentang politik. Para politikus bukan berbuat untuk kebaikan bersama, namun malah memperkaya diri dengan mencuri uang rakyat. Munafiklah kata yang pantas untuk mereka yang diketahui korupsi, ratusan bahkan miliyaran rupiah di negeri ini.

2.      Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat dengan segala cara.

Kata dari “mempertahankan kekuasaan” inilah yang menjadi batu hati dan penyakit otak dikalangan generasi. Kata-kata bijak mantan Presiden ke IV, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mengatakan “tidak ada jabatan didunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian”. Ini adalah kata-kata yang sangat berkualitas, coba kaji masalah yang mengalami kalangan politik dari tahun 2015 s/d 2016. Begitu banyak nama orang-orang pintar yang terkenal di partai bermasalah dengan yang namanya Korupsi.
Hal yang lebih memalukan lagi, para koruptor ini menentang saat di tangkap oleh oknum yang berkepentingan, mengatakan Sumpah atas nama Tuhan, memvonis diri sendiri kalau mereka memang terbukti bersalah. Namun hasilnya kejahatan terungkap, para politikus yang korupsi menerima ganjarannya masing-masing.
Dari hasil pantauan di media masa dan bisik-bisik tetangga, para generasi mulai ngecam kalau Politik itu kotor. Apalagi kalau kita lihat di media, pintarnya para-para politikus berbicara, masyarakat awam mulai mengidolakan bahkan memuja melebihi para dewa.
Namun cara mereka yang sangat memalukan, mereka tidak segan-segannya saling menyalahkan, saling menuduh, saling membunuh antar sesama.
Hal di atas tidak lepas dari peran media masa, baik itu Elektronik maupun cetak.

Kesimpulan Alasan Para Generasi Membenci Politik
  • Tertangkapnya para idola Generasi yang terlibat Korupsi
  • Mempertahankan mati-matian jabatan, padahal sudah tersangka
  • Banyak janji yang diingkari
  • Saling menyalahkan dan menuduh
  • Ada maunya turun jalan, tidak ada maunya berlindung di gedung.

No comments:

Post a Comment