Saturday, 25 February 2017

Anggaran vs Kualitas Pendidikan

Semua orang menginginkan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dengan berbagai fasilitas penunjang pendidikan, sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan potensi yang ada dalam peserta didik. Ini ada janji dunia pendidikan. Namun hal tersebut hanya menjadi kumpulan kata-kata indah yang sangat utopis bagi rakyat sendiri, Karena penyerengaraan pendidikan nasional masih jauh dari taraf idealitas. Idealnya penyengaraan pendidikan harus mengutamakan kualitas dan harus dapat akses di semua kalangan, namun dalam praktiknya hal tersebut berjalan sangat timpang.
Hal ini bisa kita lihat dari kinerja pendidikan Nasional sekarang masih sangat memprihatinkan, dapat dicermati dari hasil-hasil pelaksanaan pendididkan nasional yang masih jauh dari harapan sebagai berikut :
1.      Relatife rendahnya indeks pembangunan manusia
2.      Rendahnya daya saing bangsa
3.      Memprihatinkannya prilaku intelektual mahasiswa dan dosen
4.      Kurang berbudayannya prilaku politik dan praktisi
5.      Merebaknya praktik korupsi di kalangan pemimpin dan pejabat
Hal di atas merupakan contoh konkrit dari hasil pelaksanaan pendidikan nasional yang belum memuaskan dalam jangka panjang. Lebih ironis lagi ketika kualitas pendidikan rendah, namun tidak seluruh rakyat dapat mengakses pendidikan dengan pilihan yang mereka tentukan, mereka terus dibenturkan dengan biaya pendidikan yang semakin tinggi, sehingga hanya kaum yang berkantong tebal saja yang mampu menikmati subsidi pendidikan dari pemerintah, sedangkan kaum lemah hanya mampu membayar pajak untuk negara, tetapi tidak akan pernah menikmati fasilitas yang disediakan oleh negara, khususnya dalam bidang pendidikan. Selama pendidikan tidak dapat diakses oleh kaum lemah, maka mereka tidak akan keluar dari lingkaran setan kemiskinan.
Upaya untuk mengakses sector pendidikan mempunyai korelasi terhadap pendapatan perkapita seseorang, sedangkan produktifitas sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Problematika pendidikan nasional merupakan akibat dari Tarik ulur dua kutub kepentingan antar kutub kualitas dan kutub kuantitas. Idealnya sesuai dengan tantangan zaman yang semakin kompleks, serta persaingan yang semakin tidak mengenal sekat-sekat pembatas antara negara satu dengan yang lain. 

No comments:

Post a Comment